BATIK KERATON
Batik keraton (dikenal juga dengan istilah batik larangan atau batik vorstenlanden) adalah batik yang berkembang dalam lingkungan keraton, baik Yogyakarta maupun Surakarta. Batik keraton merupakan awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung beragam makna filosofi hidup yang banyak terilhami dari kebudayaan Hindu-Jawa. Batik-batik ini dibuat oleh para putri keraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan keraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak termasuk Batik Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.
Batik keraton memiliki ciri khas tersendiri dengan paduan warna cokelat, hitam dan putih. Batik sebagai khazanah budaya Indonesia memiliki makna, filosofi dan harapan di dalamnya.
Didik menyebut batik keraton selalu identik dengan warna cokelat hitam dan putih. Dari segi warna mengandung filosofi tersendiri cokelat mengandung simbol tanah kesuburan dan kerendahan hati.
"Batik keraton selalu berwarna cokelat hitam dan putih dari warnanya saja mengandung makna, warna cokelat mengandung tanah simbol dari kesuburan dan kerendahan hati. Siapa pun yang memakai batik keraton ia tak boleh tinggi hati atau sombong
Kemudian dari sisi warna putih menyiratkan kesucian perbuatan dan hitam kesabaran dan ketekunan. Menurut Didik, siapa pun yang mengenakan batik keraton apabila mengerti maknanya, bisa mengaplikasikan hendaknya tak boleh tinggi hati dan harus selalu memiliki kesucian dan kesabaran dalam perbuatan.
"Kemudian putih simbolisasi kesucian dalam perbuatan dan hitam juga simbolisasi dari kesabaran dan ketekunan. Siapa pun yang memakai batik keraton ia tahu makanannya, bisa mengaplikasikan itu ia tak boleh tinggi hati harus selalu memiliki kesucian dan kesabaran dalam perbuatannya"
sumber dari:(Wikipedia dan Detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar